Pernahkah kamu mendengar kisah Sumamah, seseorang yang memusuhi Rasulullah? Ya, dialah manusia yang dengan terang-terangan ingin membunuh Rasulullah karena ketidaksukaannya dengan risalah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Akan ku ceritakan, mungkin tidak akan selengkap yang ada di kitab-kitab shirah yaa :)
Pada zaman tersebut Sumamah dengan beraninya ingin membunuh Rasulullah. Berita itu sampai kepada sahabat dan sampailah akhirnya Sumamah tertangkap. Umar bin Khattab dan sahabat lainnya begitu geram melihat kejadiannya. Siapa yang tidak akan meluap-luap kemarahannya melihat Rasul yang sangat ia cintai ingin dibunuh oleh seorang kafir.
Umar dan sahabat akhirnya menangkap dan mengikat Sumamah di sebuah tiang.
Sampai suatu ketika Rasulullah SAW datang ke hadapan mereka, dan bertanya, “Adakah diantara kalian yang telah memberi makan Sumamah?”. Tidak satupun sahabat yang menjawabnya.
Kemudian Rasulullah kembali bertanya, “Adakah diantara kalian yang telah memberinya minuman?”. Dan ternyata tidak satupun melakukannya.
Lalu karena Sayyidina Umar bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa kau begitu?”
Rasulullah dengan sangat santunnya menjawab : “Itu adalah haknya sebagai seorang tamu, maka kita wajib menunaikannya”.
Dan akhirnya Sumamah dilepaskan, dan Rasulullah meminta ia untuk mengucapkan Laailaahaillallah. Namun, ia tidak menggubrisnya sampai akhirnya Rasul membiarkannya pergi.
Setelah berjalan beberapa lama berjalan, Sumamah kembali kepada Rasul dan akhirnya ia mengucapkan syahadatain pertanda ia masuk Islam.
Rasul kembali bertanya kepada Sumamah : “Kenapa kau tidak mau mengakui Allah sebagai Rabb-mu saat aku memintamu mengucapkannya?”
Sumamah pun menjawabnya : “Aku sama sekali tidak ingin ikut risalahmu karena keterpaksaan atau takut olehmu. Saat aku bebas aku berubah pikiran ini menunjukkan itu murni hidayah yang datang dari Allah”.
---
Subhanallah.., Pertama kali mendengar kisah ini saya sangat merinding. 2 pelajaran berharga yang menurutku sangat berharga adalah akhlaq Rasulullah dan hidayah Allah.
Betapa Rasulullah sangat memuliakan setiap orang, bahkan kepada orang yang sangat jelas ingin membunuhnya... Bayangkan kita berada di posisi Rasulullah saat itu? Apa yang akan kita lakukan? Bisa jadi saat itu juga rasa ingin memenggal leher orang tersebut tak bisa dibendung lagi untuk segera dilakukan. Tapi Rasul tidak demikian.
Lalu, betapa hidayah itu benar-benar datangnya dari Allah. Jika Allah berkehendak, siapa yang tau. Sekeras apapun hati seseorang untuk menerima kebaikan, jika Allah yang Berkehendak, semua bisa berubah 180 derjat.
Hidayah itu datang tidak dengan sendirinya.
Hidayah itu datang karena kita menjemput kedatangannya..
..Catatan Malam..