Tampilkan postingan dengan label Tazkirah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tazkirah. Tampilkan semua postingan
0

Mabit Muhasabah Akhir Tahun 2012, @Mesjid AtTiin


Siang ini sy ingin share ttg ap yg saya peroleh d muhasabah akhir tahun 2012 di Masjid Attin semalam..

Ada seorang syekh dr Timur Tengah (temennya Ust. Yusuf Mansyur). Beliau mendapat gelar profesor pd usia 27th. S1-S3 di Amerika dan lulus dengan predikat summacumlaude. Beliau sudah hafal alquran umur 13 tahun! Dan tahukah ajaibnya apa? Beliau lumpuh sejak lahir. Ya.. cacat.. Bagian tubuh yang bisa digerakkan cuma mata dan lidah. Berbicara pun tidak terlalu fasih.. MasyaaAllah.. Allah Maha Kuasa..

Nasihat beliau : Seorang muslim hendaknya senantiasa mengoreksi diri karena kita tidak pernah tau kapan Allah akan mencabut nyawa kita. Sesungguhnya manusia tidak pernah tau apa yg terjadi pada dirinya besok. Kapan dan dimana nyawanya dicabut.

Di salah satu mall di Arab ada wanita berpakaian vulgar dan parfumnya tercium ke mana2. D Arab ada smacam satpol pp yg bertugas utk amal ma'ruf nahi munkar, mereka mengingtkn wanita tsb utk mengenakan jilbab dan meninggalkan maksiat. "Km tdk tau kpn km mati". Wanita itu tidak menggubris sedikitpun bahkan mengeluarkan celetukan, "suruh malaikat maut menjemput nyawa saya d pintu nomor 7". Dan ternyata malaikat itu benar-benar datang. Wanita jatuh dan meninggal d pintu 7 saat itu juga. Hanya karena 1 perkataan sj, akhir hidupnya berakhir dlm keadaan su'ul khotimah.

Dicerita lain, Ada anak muda gaul yg ingin k Bahrain utk zina. Biasanya orang kalau mau pergi ke Bahrain, tujuannya tidak lain tidak bukan utk zina. Di petunjuk kilometer ke Bahrain, biasanya diperjalanan ada penunjuk jarak, 100km menuju bahrain, 50 km menuju bahrain dst. Tp seorg pmuda membacanya 200km ke neraka, bukan ke Bahrain.Saat itu juga dia turun dari mobil. Tp ternyata teman2nya yg melanjutkn perjalanan jatuh ke jurang sampai mati dlm keadaan akan bermaksiat.

Dunia ini akan binasa. Dunia ini murah dan tdk layak bagi kita utk mngejarnya. Krn tujuan kita adl akhirat. Kpn kamu mengejar akhirat? Kbykn kita masih mengejar dunia, alasan yg terlontar biasanya, 'ah masih muda'. Padahal kta yidak pernah tau umur kita sampai kpn.

Rasul bersabda kita hdp d dunia sperti musafir. ibaratnya dunia sperti terminal, tdk lama. cuma sebagai tempat persinggahan.

Sy cukup tersentuh mendengar doa beliau di akhir tausiyah beliau.. Mari kita aamiin-kan..

Ya Allah, mhn berikan sy kesempatan 10 detik saja agar bs menggerakkan badan supaya bisa bersujud padamu. Setelah sujud, sy ridha utk kembali dilumpuhkan.. tapi izinkan sy utk bersujud sekali saja.. :'''')

Malu rasanya diri ini.. maluu.. diri yang tiada kekurangan.. tapi syukur kita saja masih dipertanyakan..masih suka mengeluh.. merasa paling berat cobaan hidupnya, paling banyak masalahnya.. tapi di luar sana ada orang yang kekurangan, cacat, tapi jauuuh lebih produktif, jauuuuh lebih shalih dari kita..

Yaa Rabb, Tsabbit quluubana 'alaa dii nik..

*semoga ada hikmah yang bisa diambil dari tulisan ini, terutama utk diri saya pribadi*

-1 Januari 2013-

2

Ketika Maut Terasa Begitu Dekat


Kali ini aku akan bercerita tentang pengalaman ekskursi (Kunjungan Industri) ku April 2012 lalu. Ya bisa dikatakan itu bukan perjalanan kunjungan industri, tapi lebih tepatnya jalan-jalan angkatan.


Saat itu pertama kali ku injakkan kakiku di Pantai Pangandaran. Pantai yang cukup indah. Dipagi harinya, aku sengaja bangun pagi di antara teman-temanku dan bersiap-siap untuk jalan ke pinggiran pantai.. Sejuk.. Indah.. Tapi ya agak menyedihkan karena sampah-sampah anorganik berserakkan di pinggiran pantai.. Tempatnya boleh dibilang tidak cukup ramai.. Sepi.. (yaiyalah, masih pagi gitu)..

Sebenarnya bukan ini yang ingin aku ceritakan.. Tapi yang akan aku ceritakan saat berada di Green Canyon, daerah Pangandaran juga..

Saat itu aku dan beberapa temanku (Exorta, Lita, Bima dan Fadlan) berada dalam satu perahu untuk mencapai Green Canyon. Subhanallah, tempat yang indah. Kami menyusuri sungai yang cukup lebar. Nama sungainya apa ya? Maaf, aku lupa.. Yang pasti sungai itu bermuara ke Pangandaran. Kata Bapak2 yang mengendarai perahunya, sungai itu ada buayanya juga.. Wow sereem juga..


Saat itu di antara akhwat-akhwat lain hanya aku saja yang memberanikan diri untuk ikut menjelajah sungai yang cukup deras alirannya.. Sari, Wendi dan Maya memilih untuk tidak ikut basah-basahan.. Yah padahal kamu ga dapat serunya kalau ga ikutan ke Green Canyon..

Dan itulah saat perjuangan itu dimulai.. Berada di antara batu-batu karang yang besar, dan berjuang melawan arus yang sangat deras. Bahkan kami harus bertabrakan dengan batu-batu tersebut.. Mungkin karena airnya cukup dingin, sensor rasa sakit di bawah kulit kami tidak lagi peka merasakan kesakitan.. Tapi itulah serunya.. Sesama cemet (cewek metal) kami saling membantu mengatasi kesulitan-kesulitan mengarungi arus deras..


Sampai suatu ketika kami sampai di tempat yang dituju.. Bisa dibilang lembah mungkin ya.. Ada air terjun yang tinggi dan batuan yang terjal di sana.. Kami saling berpacu untuk mencapai puncak batuan, agar bisa terjun dari ketinggian ke sungai.. Di sana kami bisa berfoto-foto.. Aku gak begitu tau, kenapa bisa ya teman-temanku bawa kamera ya.. Padahal kan basah-basahan gitu.. Kecuali kameranya dibungkus plastik atau kamera nya water resistant.

Entah kenapa saat itu aku merasa ingin balik pulang..Mungkin karena mulai bosan dan capek.. Untuk pulang kami tidak harus bersusah-payah mengeluarkan tenaga untuk melawan arus, tapi kami cukup mengendalikan tubuh kami mengikuti arus itu sendiri dan menghindar dari batu-batu karang yang bisa saja membuat kepala kami terluka jika tertabrak. Sayaaang sekali saat itu kami tidak diberikan perlengkapan helm tapi cuma dibekali pelampung badan. Gak safety banget ya..

Entah kekuatan apa yang membuatku untuk berani balik sendirian. Padahal sudah diperingatkan oleh teman-teman dan pendamping agar balik bersama-sama.. dasar bandel ya.. Padahal untuk bisa berenang saja aku belum mampu. Driving force itu datang begitu saja ketika melihat ada 2 orang yang duluan menyusuri arus. Dalam pikiranku, “Ah dia saja bisa, kenapa aku tidak?”. Ya mungkin inilah kesombonganku dengan mengganggap aku mampu melakukannya dengan gampang..

Detik 1, 2, 3 ya aku masih bisa mengendalikan arus dengan tanganku. Sampai di satu titik aku tidak bergerak sama sekali, karena mungkin ada pusaran arus yang diam di sana.. Aku mencoba berpindah sedikit agar bisa mendapati arus yang bergerak.. Dan sampailah saat itu.. Saat Allah benar-benar ingin mengujiku dengan kekuatannya yang Maha Dahsyat. Seketika air yang awalnya biasa-biasa saja berubah menjadi aliran yang sangat deras.. Deras sekali... Aku terseret.. Sangat dalam.. Sangat jauh... Aku berada di dalam air.. Meneguk cukup banyak air sungai.. Aku cuma berteriak : “Tolooooong..”. Berharap ada yang membantuku. Tapi sayang teman-temanku cuma bisa melihatku dari kejauhan ketika aku terseret begitu jauh.. Sampai tubuhku kembali ke permukaan. Tapi tak cukup sampai demikian.. Allah belum selesai mengujiku.. Aku kembali Dia tenggelam-hanyutkan semakin jauh.. Aku tak sadarkan diri. Semua gelap.. Aku pasrah.. Aku berkata saat itu, “Mautku sudah dekat, jika ini saatnya Rabb, ambillah aku...”. Ya cuma gelap... Sepertinya saat itu rasanya nyawaku sempat dicabut dari tubuhku karena sungguh aku tidak merasakan apa-apa lagi.. Hitam. Itu saja.

Sampai akhirnya aku tersadar seperti ada yang membangunkanku. Ini membuatku berpikir untuk mendekati pinggiran sungai, Allah menolongku, Dia hadirkan kekuatan untukku untuk berjuang menyelamatkan diri sendiri.. Saat itu aku cuma berpikir aku harus selamat.. Aku tidak ingin orang tuaku sedih karenaku karena mendapati anaknya tidak pulang dalam keadaan yang selamat.. Aku mencoba meraih dinding karang yang cukup tajam, mencari sekat-sekat antar batuan yang mungkin untuk dijadikan tempat bertahan.. Tidak mudah.. Karena aku harus melawan arus yang cukup deras.. Agaknya tanganku luka dan kram.. Jika aku hilang kendali batu-batu terjal siap untuk menghantam kepalaku.. Sampai akhirnya ada batuan yang bisa dijadikan untuk bertahan sejenak tapi aku tak cukup kuat karena sebagian badanku terbawa arus, tanganku tak cukup tangguh menahannya dan aku sengaja melepaskan tangan.. Aku ikuti saja arus itu, perlahan-lahan arus air mulai tidak lagi deras.. Aku mulai bisa mengendalikannya.. Sampai akhirnya aku sampai dipenantian para awak perahu..

Alhamdulillah, detik ini aku masih diberi kesempatan untuk hidup sampai tulisan ini akhirnya bisa aku rampungkan.. -------------------

Ya Allah hari itu Kau ajarkan aku sebuah pelajaran yang sangat mahal dan berharga tentang kematian.. Kau ajarkan aku agar setiap saat maut mengikutiku.. Malaikat maut tidak akan pernah mengirimkan sms jarkom padaku untuk memberitauku ; "Insani Mukhlisa, kamu dalam sekian detik akan aku cabut nyawamu. Siap-siap ya". Impossible.. Malaikat akan datang tanpa pemberitahuan.. Yang perlu kita tau dan sadari maut itu sangat dekat..

" Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan" (QS Al-Ankabut:57).

“Di mana pun kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh” (QS. An-Nisaa : 78)

“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehi-dupan yang memperdaya-kan”. (QS. Ali-Imran: 185)


Tak peduli aku siapa. Tak peduli aku sedang apa. Tak peduli sudah seberapa amalku. Yang Kau mau jika waktu yang sudah tercatat di Lauhul Mahfudz itu datang masanya, aku sudah harus siap.. Apapun kondisinya..

Mulai saat ini mari kita rencanakan kematian kita.. Bekal apa yang telah kita persiapkan..

Alhamdulillah aku telah mendapat pelajaran berharga ini.. Sengaja aku abadikan, semoga ketika suatu hari seandainya aku tampak malas-malasan atau futhur, aku bisa membukanya kembali dan kembali diingatkan bahwa Allah pernah mencambukku dengan keras tentang kematian..

Sejak saat itu, ketika teman-temanku mendapat nominasi “terbaik lah, terpintar dsb”, aku mendapat panggilan “Yang Terhanyut Inez”.. Hahaha
Back to Top