Waktuku kecil hidupku
amatlah senang
senang dipangku dipangku dipeluknya
serta dicium dicium dimanjakan
namanya kesayangan
Hari ini saya sangat ingin mengingat masa-masa ketika dunia bermain menjadi bagian yang cukup utama dalam hidupku. Ya, terkadang saya ingin kembali ke masa kecil, dimana tidak ada yang perlu banyak dipikirkan, sibuk dengan dunia sejuta kesenangan bersama teman-teman.. Ke sekolah bersama, bermain hujan-hujanan bersama, ke mushalla dengan orang tua, dan tontonan kartun di ujung minggu.. Yang paling saya ingat, dan mungkin tidak dirasakan oleh anak-anak kecil sekarang
Ingin kukembaliMasihkah kita ingat ketika kecil, mungkin ketika kita berusia 4 atau 5 tahun.. Kita semua menampik apa yang sebenarnya kita ingin ekspresikan, mungkin mengekspresikan ide-ide yang belum pernah didengar orang lain. Tanpa sengaja kita mencetuskannya dan kemudian disambut dengan ledekan dan dan kadang orang dewasapun ikut untuk menertawakan apa yang kita ungkapkan. Tapi, semua ide-ide tersebut tidak hilang. Mereka hanya tersembunyi… menunggu dan menunggu…
ke masa yang lalu
Bahagianya dulu
waktu kecilku
Kudengar cerita
mama papa bilang
aku lincah lucu
waktu kecilku
Waktu kecilku
aku suka bernyanyi
Saatku...
tiba berulang tahun
Tak lupa...
hadiahku sepeda
Kupakai setelah kubelajar
Janji mama,
janji papa,
setelah ku naik kelas
Tembok yang membarikade semua berkah istimewa ini menyabotase semua niat kita untuk keluar dari persembunyiannya, tembok itulah yang disebut dengan fear (rasa takut). Dia yang bersemayam dalam pikiran kita. Kita yang menaruhnya di sana, dan hanya kita yang bisa menyingkirkannya dan memunculkan berkah tersebut.
Masih teringat jelas dalam ingatan saya bagaimana saya di setiap sore bermain di halaman bersama teman-teman sebaya. Mau panas, hujan, yang penting main.. Beraneka permainan saya bisa melakukannya, bahkan mungkin tarafnya expert kali ya.. wah,, kalau dipikir indah nian.. walau setiap maghrib ibu saya mengomeli saya untuk pulang mandi dan shalat maghrib.. mungkin teman-teman punya kisah waktu kecilnya yang tak terlupakan, misalnya peristiwa fenomenal, sempa ngompol di kelas saat belajar matematika, atau sok pinter main jailangkung-jailangkungan?
Bagi saya, masa kecil sangat memberikan arti bagi saya yang saat ini..