0

A random tought to bring back the Value of "Half of the Deen"

Before married : bunga mawar seiket
After married : kembang kol seiket

Before married : gaji laki2 5jt, gaji istri 5jt
After married : gaji laki2 0, gaji istri 10jt

Before married : you are my prince
After married : you are my atm machine

Atau

Meme meme jahil sejenis yang menggambarkan "how pathetic marriage is", seperti :

Baru nikah, nama di hp : my whole world
2 bulan nikah : my wife
2 tahun nikah : mama nya anak2
4 tahun nikah : orang rumah
10 tahun nikah : satpam

So does

Baru nikah, nama di hp : pangeranku
2 bulan nikah : lovely hubby
2 tahun nikah : bapaknya anak2
4 tahun nikah : bos besar
10 tahun nikah : atm machine!

Well well, well said?

Lagi-lagi, sadly, how pathetic marriage is? Yea looks sooo pathetic!

Terusin aja sih, bakal muncul lagi meme curhatan lainnya dari penggambaran rumah tangga yang menyedihkan.

Miris ya? Kirain abis ngeluarin uang ratusan juta buat pesta nikahan meriah, tetep bisa unyu2an kayak chelsea olivia dan glenn alinskie, ternyata segitunya kaahhh?

Yaaaa harusnya sih amit amit dong jangan sampeee nasibnya kaya meme meme jahil itu yaaah. Siapaa coba yang shanggup.

Berdoa deh kuat2 semoga gak ikutan mengamini salah satu meme macem di atas.

Harusnya, harusnya nih ya.. abis nikah penghargaan sm pasangan tu makin tinggi lho. Coba bayangin, abis nikah, sama2 gak punya apa2, saling mengerti dan menguatkan, eh kemudian istri hamil, istri harus mengandung, badannya melar belang bentong, abis itu melahirkan, menyusui, membesarkan, dealing with any kind of kids moment, hampir jadi gesrek ngadepin tingkah polah anak yang ajaib, belum lagi ngebayangin harus ngatur keuangan, harus menjamin ini itu, ita inu.

Kemudian, suami, abis nikah, eh lalu harus berhadapan sama tagihan listrik yang tiap bulan berjuta-juta itu! Belom mikirin biaya pendidikan anak kelak, jaminan kesehatan, nyicil rumah, nyicil mobil, banting tulang pagi malem buat supaya anak istri kenyang bahagia bisa jajan enak, sukur2 punya tabungan buat jalan ke eropa (lah). Belom lagi istri baweel banget curhat soal anak, sampe rumah harus ON lagi buat keluarga.

See? That responsibilities! Ga kebayang lah jaman abege bisa mikul hal-hal semacam itu. Bisa pingsan duluan rasanya ngebayanginnya.

Teruss? Yang model2 begitu harusnya gimana tuh? Ya harusnya ga ikut mengamini meme meme jahil tadi dong. Kesian amaatt udah berusah payah cuma dapet kembang kol! Atauuu cuma jadi mesin atm doang, trus sisi lainnya kelauutt?

Suami butuh istri! Istri juga butuh suami! They do need each other to go through difficult times together. Raising kids, dealing with lyfe problems, ended up with reaching Jannah. Setting up lyfe goals and how to pursue dreams.

Nilai sebagai suami istri ga boleh berkurang, bahkan harus terus bertambah. Ga boleh lah, lama2 nilai pasangan hanya "bapaknya anak2" atau "ibunya anak2". Nilainya tetep sama toh harusnya? SEPARUH AGAMA! Tempatnya berladang amal, tempatnya sama2 manjat tebing jurang buat sampe puncak kejayaan (surga) sama-sama.

Harusnya ga ada dong kemudian istilah "aku bertahan demi anak-anak, kalo ga ada anak-anak entah apa jadinya". Maygat! Ini nih, the bottom of pathetic-ness. Ya gakk sihhh? Gimana engga?

Kalo ceritanya gitu, value suami atau value istri udah ga ada di mata masing2 doonggg (emot nangis meraung2). Menyedihkan. Padahal awal nya dimulai dari niatan bercinta kasih yang penuh keberkahan. Endingnya valuenya berubah ke anak. Lalu berubah lagi ke "yaah, udah nasibb dah" (emote broken heart)

Teruss kalo ga ada anak, belum dikaruniai anak keturunan, udah aja gitu ilang lenyap sekejap lah Value istri kita atau suami kita? Duhilaah cian dong :(

Kira2 apa dong yg harus dibenahin supaya meme meme jahil tadi ga membabi buta menyerang akun-akun publik macam @dagelan atau @9gag ?! Sehingga menciptakan ilusi untuk kemudian diamini masyarakat dunia tentang kenyataan berumah tangga yg menyedihkan ituuuhh (backsound lagu peterpan plis..)

Yaaa kayanya yang mau berumah tangga harus mikir lagi deh. Mikir kuat2. Terus kemudian komitmen sama diri sendiri untuk menghargai pasangan bahkan LEBIH setelah nikah. Setelah punya anak (atau belum). Setelah kemudian berharta banyak (atau belum). Setelah kemudian menua bersama. Atau bahkan setelah pasangannya bikin kesalahan kesalahan kecil dalam perjalanan.

Ketika awal menikah, pasangan adalah kesayangan, kecintaan, yang tercantik, yang terganteng, yang terbaik, maka setelah kita punya anak, jangan biarkan anak mengambil sepenuhnya porsi hidup kita.

Jangan lupa kalau pasangan kita lah yang menyempurnakan agama kita dari awal, maka tetap jadikan dia kesayangan. Beri hak nya lewat berbagai bentuk penghargaan (banyak loh bentuknya!).

Don't ever try to swap Roses with Cauliflower, ever again! Give her a bunch of roses, atau bahkan beliin kembang setaman sekalian. Biar makin semangat beramal jadi istri solehah. Dan jangann pernah merubah mind set bahwa suami adalah mesin atm berjalan, they deserve even ur whole world! Biar langkahnya bertaburan di muka bumi itu terus penuh keberkahan.

Ketika kemudian anak mulai besar, masing-masing makin punya rutinitas kesibukan di luar rumah, tetap lah gandeng tangan Separuh Agama kita, yakinkan bahwa pasangan kita lah yang membawa kita diposisi sedemikian tinggi atau rendahnya.

Maka.. ketika suatu saat datang sebuah ujian besar dalam rumah tangga, harapannya kita tidak akan pernah goyang untuk sama-sama cari solusi dengan tenang. Mencari jalan keluar dan berteguh terus pada jalan Ridho Nya. Tetap dalam cinta yang tulus dan menenangkan.

Maka.. ketika suatu hari meme meme jahil di atas kembali menyerang negara api (lah jadi negara api), maka kita si mpunya rumah tangga akan bisa sanggup ngebatin "yaailaah cian amat, gue sih Alhamdulillah ga begitu". Nahh sedapp kan tuhh!

Indah kan jadinya dunia persilatan ya? Ga ada lah saling kecewa dan mengecewakan.

Yang ada akhirnya kelak masa tua nan indah, berbonus seruputan teh atau kopi hangat di cafe kecil kota di Eropa, tetap bergandengan tangan mesra (dan terus dapet pahala). Menertawai bersama tingkah polah anak cucu yang semakin mempesona.

Maka dengan ini, mari boikot meme meme jahil, tentang rumah tangga :) kita pasti bisa!

Tertanda,
Yang HARUS bahagia!

*saya gak tau pasti siapa penulisnya. Tapi penting utk diambil sebagai bahan renungan dan diambil hikmahnya*
#DiskusiEmakKekinian

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top